Setelah layanan internet Smartfren mengalami gangguan selama dua pekan terakhir, Smartfren menyatakan siap memberi kompensasi kepada pelanggan internet.
Deputy CEO Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan, pihaknya siap memberi tambahan volume internet sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setianya. Namun, ia belum memberi tahu berapakah besarnya volume yang akan diberikan.
"Kita belum bisa kasih tahu kompensasi apa yang akan diberikan. Satu atau dua hari lagi akan diumumkan," ujar Djoko dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/3/2013).
Tim teknis Smartfren sedang merancang skema kompensasi beserta cara aktivasi yang akan dilakukan pelanggan agar mendapat kompensasi tersebut.
Masalah internet mati Smartfren ini terjadi sejak 15 Maret 2013 karena kabel serat optik bawah laut yang terputus di antara Pulau Bangka dan Batam. Saat itu, Smartfren masih bisa menambal kapasitas internet menggunakan jaringan jalur darat trans Sumatera, di bagian barat dan timur.
"Saat itu, kita berpikir masalah ini bisa diselesaikan dalam hitungan jam, tapi ternyata jalur darat itu juga terputus," lanjut Djoko.
Djoko menegaskan, bahwa jalur darat trans Sumatera itu terputus juga pada 16 dan 17 Maret 2013. Kemudian, operator seluler CDMA ini menyewa jaringan serat optik bawah laut dari pihak ketiga, tetapi serat optik itu terputus juga karena jangkar kapal pada 23 Maret.
Tim pusat layanan pelanggan Smartfren baru mengumumkan adanya gangguan internet ini pada Senin, 25 Maret, lewat jejaring sosial internet. Keesokan harinya para petinggi Smartfren memberi pernyataan resmi ke media massa.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Berkunjung
Berkomentarlah Dengan Sopan !